FAQ Konservasi Taman Nasional Lore Lindu
FAQ
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Taman Nasional Lore Lindu adalah kawasan konservasi di Sulawesi Tengah dengan luas lebih dari 200 ribu hektar. Kawasan ini melindungi keanekaragaman hayati endemik dan situs megalit kuno yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi.
Taman ini terletak di Provinsi Sulawesi Tengah, meliputi Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi. Kawasan tersebut berada di Pegunungan Wallacea yang terkenal sebagai pusat keanekaragaman hayati dunia.
Penting karena menjadi habitat satwa endemik seperti anoa, babirusa, tarsius, dan burung maleo. Selain itu, kawasan ini berperan menjaga sumber air regional serta menyimpan ratusan situs megalit bersejarah.
Sejarah Taman Nasional Lore Lindu bermula dari penggabungan beberapa kawasan hutan lindung pada 1970-an. Pada 1977, kawasan ini ditetapkan sebagai Cagar Biosfer UNESCO dan resmi menjadi taman nasional pada 1993.
Pengunjung dapat menikmati Danau Lindu, lembah Napu, Bada, dan Besoa yang terkenal dengan situs megalit. Selain itu, jalur trekking, birdwatching, dan ekowisata budaya juga banyak tersedia.
Akses utama melalui Kota Palu, ibu kota Sulawesi Tengah. Dari Palu, perjalanan darat menuju Desa Wuasa di Lembah Napu atau ke Danau Lindu biasanya ditempuh beberapa jam.
Ya, masyarakat sekitar terlibat dalam konservasi melalui program ekowisata, edukasi lingkungan, dan praktik tradisional yang selaras dengan pelestarian hutan serta budaya setempat.
